Monday 14 January 2013

BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

AFTA ( Asian Free Trade Organization ) yang berlaku sejak tahun 2003 menandai dimulainya pasar bebas atau pasar global. Tujuan diberlakukan pasar bebas ini untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan perdagangan internasional. Globalisasi dan kedatangan era perubahan dalam menghadapi perdagangan bebas merupakan tantangan serius bagi para pemimpin dalam mengelola organisasi. Dalam menghadapi perubahan, diperlukan kehati- hatian untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan sekaligus menjaga kelangsungan organisasi agar mampu bertahan hidup.
Hal tersebut menyebabkan semakin terbukanya perekonomian Indonesia, disertai dengan proses globalisasi yang semakin kuat di hampir semua sektor ekonomi menyebabkan ekonomi dalam negeri semakin menjadi bagian dari perekonomian dunia. Dalam kondisi perekonomian yang semakin terbuka, yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan setiap peluang yang ada dan secara bersamaan menghindari setiap tantangan yang muncul dari keterbukaan tesebut. Salah satunya yang sangat disoroti adalah perbankan nasional, banyaknya bank BUMN yang mengambil tindakan merger untuk dapat mempertahankan perusahaannya. Selain itu, bank- bank BUMN harus dapat meningkatkan kinerja karyawannya untuk dapat meningkatkan produktifitas serta eksistensinya. Download Skripsi Lainnya....

Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau pelaksanaan tugas tertentu. kinerja pada umumnya menunjukan tingkat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang hendak dicapai. kinerja didefenisikan juga sebagai tingkat pencapaian hasil serta merupakan tingkat pencapaian tujuan perusahaan secara berkesinambungan.Suatu organisasi baik itu pemerintah maupun swasta dalam menetapkan suatu tujuan yang telah ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif dalam mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan.Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena upaya para individu yang terdapat pada organisasi tersebut. Dengan kata lain, kinerja individu berhubungan dengan kinerja organisasi.
Hal inilah yang disadari oleh  Bank Tabungan Negara sebagai salah satu perusahaan Negara ( BUMN ) yang harus bersaing dengan banyaknya bank- bank swasta yang bermunculan. Bank Tabungan Negara sebagai salah satu bank BUMN yang memiliki fokus pada pembiayaan perumahan, harus mampu untuk terus berinovasi agar dapat bersaing dengan bank- bank lainnya yang juga memiliki visi dan misi yang kuat dalam hal perbankan.
Bank Tabungan Negara harus mampu melihat kedalam mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya mulai dari visi, misi, tujuan perusahaan sampai kepada kinerja karyawan yang karyawannya untuk dapat loyal dengan perusahaan dimana ia bekerja. Menjadikan para karyawan sebagai orientasi utama ( people orientation ) sehingga para karyawan merasa memiliki terhadap perusahaan. Ini merupakan hal yang penting harus menjadi perhatian Bank Tabungan Negara untuk tetap eksis sebagai bank BUMN yang memiliki visi dalam hal pembiayaan perumahan.
Untuk itu Bank Tabungan Negara harus memiliki budaya organisasi yang kuat untuk mampu mendukung kesuksesan bank ini kedepannya terutama dalam pembiayaan perumahan. Juga untuk mendorong karyawan agar dapat meningkatkan kinerjanya sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dengan adanya Budaya Organisasi yang kuat, maka akan terbentuk pula karakter perusahaan yang menjadi pembeda perusahaan tersebut dengan perusahaan- perusahaan  lainnya. Sehingga dengan budaya organisasi ini akan tercapai loyalitas karyawan terhadap perusahaan
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk menarik judul “ PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK TABUNGAN NEGARA”.

No comments:

Post a Comment